Aku tahu kalau anak yang tidak terlahir melalui jalan lahir pervaginam akan mengalami ketidakseimbangan mikrobiota di dalam saluran pencernaannya.
Kok bisa tahu? Ya aku tahu, karena pernah baca soal ini di artikel salah satu aplikasi ibu hamil yakni teman bumil ( teman ibu milenial)
Iyes sebagai ibu milenial memang harus banyak cari tahu. Tapi ternyata masih banyak juga ibu di luar sana yang tidak tahu. Kalau lahiran Caesar dapat menyebabkan masalah imunitas.
Aigo, aku nggak mau menghakimi yang memilih persalinan Caesar. Karena aku pun pelakunya. Anak semata wayangku pun lahir lewat persalinan ERACS. Yang mana kuakui memang lebih nyaman dibandingkan lewat persalinan normal.
Tapi aku melahirkan lewat Caesar tentu saja karena ada alasannya. Bukan karena kenyamanan karena Caesar itu pun banyak resikonya. Tapi karena aku punya 2 penyakit komorbid yang mau nggak mau mempengaruhi proses persalinanku.
Nah untuk ibu ibu yang belum tahu kenapa proses melahirkan Caesar bisa mempengaruhi imunitas anak. Ayuk mulai baca tulisanku ini ya mom.
Pengaruh persalinan Caesar terhadap imunitas si kecil
Seperti biasa mom. Danone selalu sigap memberikan edukasi di bidang kesehatan, nutrisi dan lingkungan. Kali ini bekerjasama dengan Teman bumil menyasar para ibu hamil dan calon ibu. Edukasi tentang jalan kelahiran ini tentu saja spesial. Karena nggak semua dokter obgyn itu akan cerita resiko dan baik buruknya Caesar.
Yes persalinan normal memang berkali kali jauh lebih baik. Karena itu apabila ada kesempatan untuk melahirkan secara normal. Maka harus diupayakan.
Riset kesehatan dasar mencatat tingkat persalinan Caesar dalam skala nasional Indonesia meningkat dari 8.2 persen pada tahun 2013 menjadi 17.6 persen pada 2018.
Banyak sekali faktor di balik peningkatan angka persalinan Caesar ini diantaranya indikaai klinis dan non klinis. Sayangnya walau menjadi solusi dari berbagai masalah persalinan. Faktanya persalinan Caesar ini memiliki konsekuensi kesehatan jangka pendek dan jangka panjang bagi ibu dan anak.
Riset kesehatan dasar mencatat tingkat persalinan Caesar dalam skala nasional Indonesia meningkat dari 8.2 persen pada tahun 2013 menjadi 17.6 persen pada 2018.
Banyak sekali faktor di balik peningkatan angka persalinan Caesar ini diantaranya indikaai klinis dan non klinis. Sayangnya walau menjadi solusi dari berbagai masalah persalinan. Faktanya persalinan Caesar ini memiliki konsekuensi kesehatan jangka pendek dan jangka panjang bagi ibu dan anak.
Anak yang terlahir Caesar mengalami ketidak seimbangan mikrobiota usus,dimana jumlah bakteri baik lebih sedikit dan bakteri merugikan lebih banyak, sehingga mengakibatkan disbiosis usus dan gangguan sistem imun.
Bertepatan dengan International C-Section Awareness Month yang jatuh pada bulan April, Danone Specialized Nutrition Indonesia (Danone SN Indonesia) memanfaatkan momen ini dengan serangkaian program untuk mengedukasi para orangtua agar memahami pentingnya mengoptimalkan kesehatan anak kelahiran caesar, untuk mewujudkan kesehatan jangka panjang.
Seperti mengadakan kampanye sebulan penuh melalui aplikasi kesehatan dan merilis situs edukasi mengenai C-section, guna memperluas manfaat. Kampanye dibuka dengan program edukasi melalui webinar ‘Bicara Gizi’ yang bertema “Kunci Kesehatan Jangka Panjang Anak Kelahiran Caesar”.
Dokter Spesialis Anak Konsultan Gastrohepatologi, Dr. dr. Ariani Dewi Widodo, Sp.A (K) mengatakan bahwa operasi caesar memang sangat menyelamatkan nyawa pada kondisi medis tertentu. Namun, tindakan ini paling banyak bisa merusak mikrobiota usus bayi baru lahir.
“Di tubuh ibu hamil itu banyak mikrobiota. Pada saat proses melahirkan normal, bayi yang keluar melalui vagina akan mendapatkan mikrobiota dari vagina ibunya. Sementara kalau caesar tidak melewati vagina, sehingga mendapatkan mikrobiota dari kulit ibunya yang akan bertunas dalam tubuh bayi,” jelas dokter Ariani dalam webinar ini kemarin.
Yang paling baik itu bakteri (mikrobiota) di vagina, maka yang terbaik adalah melahirkan melalui pervaginam. Bakteri ini akan mengkolonisasi atau masuk ke tubuh bayi terlabih dulu sesaat bayi melewati jalur ini. Hal ini yang tidak didapat oleh bayi yang lahir melalui persalinan Caesar.
Ternyata masalah ini tuh sangat tidak sepele ya. “Kalau mikrobiota normal akan memengaruhi perkembangan anak. Kalau mikrobiota baik kurang, bisa menimbulkan masalah kesehatan lain pada anak, seperti obesitas, diabetes tipe 2, alergi makanan, asma, atopi, hingga penyakit autoimun,” ungkap Ariani.
Lantas bagaimana solusi untuk anak anak yang lahir Caesar. Karena masalah kesehatan ibunya?
Alhamdulillah ternyata masih ada solusi yang datang juga dari tubuh ibunya. Yakni Asi
Bayi Lahir Melalui Operasi Caesar Bisa Mendapatkan Mikroba Baik dari ASI
Mikroba esensial yang ditransfer dari Bunda diketahui sedikit lebih rendah untuk Si Kecil yang lahir melalui operasi caesar. Para ahli mengatakan temuan baru membantu mengklarifikasi bagaimana bayi, yang dianggap steril sebelum lahir, mendapatkan mikroba penting dari ibu selama dan setelah melahirkan.
Oleh sebab itulah Menyusui menjadi lebih penting bagi anak-anak yang lahir melalui operasi caesar yang tidak menerima mikroba usus dan vagina dari ibunya
Terlepas dari cara persalinan (caesar atau tidak), menyusui akan selalu menjadi pilihan yang lebih sehat untuk nutrisi bayi. Selain transmisi mikrobiota, Bunda juga perlu mempertimbangkan transmisi antibodi melalui ASI.
Menyusui sangat dianjurkan dan American College of Obstetricians and Gynecologists mendukung hak setiap wanita untuk menyusui. Menyusui eksklusif direkomendasikan untuk 6 bulan pertama kehidupan, dengan terus menyusui saat makanan pendamping diperkenalkan selama tahun pertama kehidupan Si Kecil, atau lebih lama.
Yang paling baik itu bakteri (mikrobiota) di vagina, maka yang terbaik adalah melahirkan melalui pervaginam. Bakteri ini akan mengkolonisasi atau masuk ke tubuh bayi terlabih dulu sesaat bayi melewati jalur ini. Hal ini yang tidak didapat oleh bayi yang lahir melalui persalinan Caesar.
Ternyata masalah ini tuh sangat tidak sepele ya. “Kalau mikrobiota normal akan memengaruhi perkembangan anak. Kalau mikrobiota baik kurang, bisa menimbulkan masalah kesehatan lain pada anak, seperti obesitas, diabetes tipe 2, alergi makanan, asma, atopi, hingga penyakit autoimun,” ungkap Ariani.
Lantas bagaimana solusi untuk anak anak yang lahir Caesar. Karena masalah kesehatan ibunya?
Alhamdulillah ternyata masih ada solusi yang datang juga dari tubuh ibunya. Yakni Asi
Bayi Lahir Melalui Operasi Caesar Bisa Mendapatkan Mikroba Baik dari ASI
Mikroba esensial yang ditransfer dari Bunda diketahui sedikit lebih rendah untuk Si Kecil yang lahir melalui operasi caesar. Para ahli mengatakan temuan baru membantu mengklarifikasi bagaimana bayi, yang dianggap steril sebelum lahir, mendapatkan mikroba penting dari ibu selama dan setelah melahirkan.
Oleh sebab itulah Menyusui menjadi lebih penting bagi anak-anak yang lahir melalui operasi caesar yang tidak menerima mikroba usus dan vagina dari ibunya
Terlepas dari cara persalinan (caesar atau tidak), menyusui akan selalu menjadi pilihan yang lebih sehat untuk nutrisi bayi. Selain transmisi mikrobiota, Bunda juga perlu mempertimbangkan transmisi antibodi melalui ASI.
Menyusui sangat dianjurkan dan American College of Obstetricians and Gynecologists mendukung hak setiap wanita untuk menyusui. Menyusui eksklusif direkomendasikan untuk 6 bulan pertama kehidupan, dengan terus menyusui saat makanan pendamping diperkenalkan selama tahun pertama kehidupan Si Kecil, atau lebih lama,
Danone SN Indonesia) menggelar serangkaian program untuk mengedukasi Para Ibu
Bertepatan dengan International C-Section Awareness Month yang jatuh pada April, Danone menggelar rangkaian program edukasi.
Medical and Scientific Affairs Director Danone Indonesia Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK memaparkan edukasi itu diharapkan mampu mewujudkan kesehatan jangka panjang.
Danone pun terus mengadakan kampanye sebulan penuh melalui aplikasi kesehatan dan merilis situs edukasi mengenai C-section guna memperluas manfaat.
Kampanye dibuka dengan program edukasi melalui webinar ‘Bicara Gizi’ yang bertema “Kunci Kesehatan Jangka Panjang Anak Kelahiran Caesar”.
“Promosi kesehatan terkait risiko persalinan sesar perlu ditingkatkan. Danone SN Indonesia berkomitmen terhadap kesehatan anak-anak Indonesia, termasuk anak kelahiran sesar,” ungkap Dr. dr. Ray Wagiu.
Menurutnya, butuh langkah konkret untuk meningkatkan kesadaran mengenai dampak kesehatan pada anak kelahiran caesar melalui edukasi secara multichannel kepada para ibu di seluruh Indonesia.
“Diantaranya melalui kegiatan webinar seperti yang diselenggarakan hari ini, kampanye digital selama satu bulan penuh melalui aplikasi kesehatan, instagram, tiktok, zoom, dan youtube serta website khusus mengenai serba-serbi C-section yang akan dirilis pada pertengahan April 2023,” bebernya
Recent Comments