Kok Judulnya begitu? The Power of Social Media di masa pandemic bagi ibu hamil dan busui?
Yes karena saking berkesannya makanya aku ingin menulis ini. Simak ya, siapa tahu kalian blendung jg 😁
Banyak orang bilang masa pandemi gini ada salah satu efeknya. Yakni hamil 😂. Ya itu mungkin karena banyak bapak bapak yang WFH.
Dan lucunya aku salah satu korbannya loh. Hamil di masa pandemi. Namun hal ini sungguh kusyukuri karena aku dan suami memang menantikan kehamilan ini selama 10 tahun.
Sebagai ibu hamil biasanya banyak kegiatan yang bisa dilakukan di masa normal sebelum Corona datang.
Tapi apa daya sejak pandemi, kayaknya makin sedikit kegiatan yg bisa dilakukan bumil di masa ini.
Sedih nggak? Ya sedih lah masa enggak. Apalagi bumil tuh rentan banget buat merasa sedih/stress.
Untungnya aku hidup di masa sosial media sudah jadi budaya sosial. Alhamdulillah cukup banyak membantuku di masa pandemi ini.
Masih nyimakkan ya? Kira kira apa sih power dari social media untukku selama masa pandemi ini?
Aku bisa cari cuan 😁
Yes cari cuan. Tabunganku sejak hamil sampai sekarang udah lahiran 3 bulan. Hampir menyentuh 3 digit loh. Padahal aku aslinya cuma ibu rumah tangga.
Lah kok bisa 😂 ya itu aku memanfaaatkan social media buat cari cuan.
Waktu yang berlimpah karena di rumah saja aku manfaatkan dengan membuka PO PO barang lucu. Alhamdulillah nggak nyangka sambutan teman teman di social media cukup bagus.
Bahkan sebagian hasilnya aku belikan Reksadana.. sssst kalau kamu mau kode refferal apps Reksadana japri aku ya. Ada cashback loh 😁
Aku cari teman 😁
Selama hamil perlu banget support sistem dari keluarga dan lingkungan. Tapi kalau nggak boleh keluar. Gimana dunk silahturahimnya? Apalagi pas aku hamil kemarin, belum jelas jatah vaksin untuk bumil. Alhamdulillah setelah jadi busui aku sudah divaksin.
Melalui sosial medialah aku bertemu, bercengkrama dengan teman teman. Baik yang baru maupun teman teman lama yang nostalgia kembali. Bahkan aku diangkat jadi admin di salah satu group komunitas kesehatan saking aktifnya ngasih informasi tentang kesehatan bumil. Hahaha bangga.
Aku cari informasi. 😁
Iyes zaman now nggak butuh lagi RPUL atau RPAL. Lebih mudah baca informasi atau nonton dari social media. Banyak juga kelas kelas informasi mengenai kehamilan dan tumbuh kembang anak yang di sajikan gratis oleh banyak brand produk tumbuh kembang anak melalui live IG misalnya. Belum lagi komunitas yang menjamur di social media.
Tinggal pinter pinteran kita menyaring informasi yang didapat. Rajin cari info berimbang. Apakah betul atau hoaks. Saking semangatnya berbagi di sosial media. Banyak juga oknum oknum yang suka sengaja menyebar hoaks untuk kepentingannya sendiri. Bahkan kadang sekedar iseng.
Aku cari hiburan.
Serius kalau lagi suntuk biasanya aku scroll linimasa sosial mediaku. Ada saja ketemu parodi lucu, potongan video humor, lawakan atau sesuatu yang membuatku bisa tersenyum. Dan mood balik lagi. Voila!
Belum lagi dapat hiburan dan tontonan seru dari orang orang kreatif yang share karya mereka berupa parodi dll melalui social media. Walau raga belum bisa bertemu setidaknya ada jempol yang mewakili.
Tapi ya itu, yang penting tahu waktu. Jangan sampe keasyikan scroll lantas lupa waktu. Aigoh cucian yang dicuci pagi akhirnya dijemur besoknya 😂
Kemudian adalah cari musuh
eit eit eit ini bercanda kawan. Nggak ada ya. Satu musuh aja rasanya nggak habis habis wwkwkw.
Iya itu beneran bercanda walau sebenarnya peluang emak emak bermusuhan di social media tuh cukup besar loh. Biasalah kan sering ada banyak mom war yang sampai kiamat kayaknya ga bakal usai. Contoh nih mom war ibu rumah tangga versus ibu bekerja, lahiran normal versus lahiran caesar, anak asi ekslusif dengan anak susu formula. MPASI bikin sendiri versus MPASI instant, popok kain versus popok sekali pakai. Sampe bubur diaduk dan tidak diaduk. Haahah riweuh
Pokoknya mah yang kelima nggak usah ya bunda bunda. Tolong diabaikan 😁
Seperti dosenku dulu pernah bilang, ” sosial media adalah produk teknologi, yang dibuat oleh manusia, harusnya manusia bisa mengendalikannya bukan jadi kortek, korban teknologi” Artinyakita harus pandai memilah mana yang bermanfaat dan positif dari social media dan mana yang perlu diabaikan serta dibuang. Mari jadi pribadi yang menyenangkan dan berbahagia baik di dunia nyata maupun dunia maya. Hidup cuma sekali ayo kita nikmati 😁
Baiklah bunda sampai disini dulu curhatanku ya. Semoga ada informasi yang bermanfaat, dan mohon maaf kalau ada salah kata. Semoga kedepannya jadi lebih baik. Salam bahagia happy fika ❤️
Recent Comments