Liburan Cara Aku Seminggu Di Sulawesi Selatan

Ada yang pernah nanya begini ” mom ada ide kah liburan di rumah saja?”

Terus terang aku sulit menjawabnya. Karena tiap hari sudah di rumah. Pak suami kerja dari rumah. Aku pun kerja dari rumah. Jadi yang namanya liburan itu ya harus keluar.

Ngomong ngomong soal Liburan cara aku. Biasanya waktu liburan keluarga kami adalah di momen akhir tahun. Syukur syukur ada dana lebih biasanya setahun bisa 2 x perjalanan liburan.

Nah Liburan Cara Aku yang paling aku sukai adalah saat bepergian ke Indonesia timur. Beberapa pulau di Indonesia timur sudah aku dan suamiku datangi. Salah satu tempat yang berkesan adalah Sulawesi Selatan.

Yuk simak cerita Liburan ala aku ke Sulawesi Selatan.

Liburan ala aku
Bandara Sultan hasanudin di Maros

Liburan Ala Aku Seminggu di Sulawesi Selatan

Siapa sih yang nggak kenal Makassar. Sebagai ibukota dari Provinsi Sulawesi Selatan. Kota yang dijuluki seribu masjid ini memiliki segudang pesona dan tempat menarik untuk dikunjungi.

Rupanya selain Makassar, kota kota lain di Sulawesi Selatan juga tak kalah seru untuk didatangi. Sebut saja Toraja, Bulukumba dan Maros.

3 tahun yang lalu aku mengunjungi ke 4 kota ini saat liburan ke provinsi Sulawesi Selatan. Mungkin ittenary dan informasi berguna yang aku tuliskan ini bisa menjadi salah satu inspirasi mu juga untuk berkunjung kesini.

Makassar dikenal banyak memiliki tempat pariwisata. Bahkan sampai 2 x berkunjung kesana pun. Masih saja banyak tempat yang belum sempat didatangi.

Selain wisata alam, ada juga wisata pantai, bangunan bersejarah dll. Nah di Makassar kira kira beginilah ittenary ku.

Ittenary Wisata Makassar Liburan Cara Aku

Suamiku booking hotel di depan pantai Losari. Pantai Losari ini terkenal banyak kegiatan, di sekitar juga ada masjid apung yang tersohor.

Tidak jauh dari situ juga ada bangunan bersejarah yang sudah sangat terkenal yakni benteng Rotterdam.

Makassar Hari Pertama

Karena itu hari pertama setelah makan siang di hotel. Kami berdua memanfaatkan waktu untuk mengunjungi lokasi wisata yang dekat dengan hotel. Yakni pantai Losari, benteng Rotterdam dan masjid apung Amirul mukminin.

Maros Hari Ke Dua

Hari kedua kami berniat mengunjungi Maros. Maros adalah salah satu kabupaten di sebelah barat Sulawesi Selatan. Bila kalian berpergian dengan pesawat, kalian akan mendarat di Bandar udara Sultan Hasanuddin yang terletak di Maros.

Banyak wisata alam yang menarik dan seru di kabupaten Maros. Yang paling terkenal tentu saja Taman Kupu Kupu Bantimurung.

Kami mengendarai motor sewaan dari hotel yang berada di Makassar.

Jarak tempuh Makassar dan Maros sekitar satu setengah jam menggunakan motor. Kami pergi pagi pagi sekali karena memang berniat mengunjungi tempat lain selain Taman Kupu Kupu Bantimurung.

Terus terang saja perjalanan terasa cukup lama karena memang jauh sekali dari Makassar. Padahal banyak wisata Maros yang indah dan layak dikunjungi.

Kami juga mendatangi Karst Rammang Rammang, Taman Prasejarah Leang Leang.

Dalam perjalanan menuju Karst Rammang Rammang, kita akan disuguhi pemandangan hamparan sawah yang dikelilingi Karst atau pegunungan batu gamping yang unik. Saking uniknya, karst di Maros merupakan salah satu Goepark kawasan situs warisan dunia oleh UNESCO.

Sedangkan Karst Rammang Rammang lebih unik lagi. Selain pemandangan hijau gunung dan perbukitan karst, proses perjalanan menuju Rammang Rammang juga sangat seru. Karena harus menyusuri sungai yang dikelilingi pohon nipa dan bakau serta tama

Menuju Rammang Rammang kita perlu menyewa Jolloro, perahu khusus dengan biaya sewa 200.000. satu perahu ini bisa mengangkut maksimal 4 orang. Lebih banyak lagi yang naik tambah lagi biayanya. Oh iya ini biaya tahun 2019 ya kalau sekarang aku juga tidak tahu.

Dulu sih pembayaran menggunakan uang cash. Nggak tahu kalau sekarang mungkin sudah ada perbaikan bisa menggunakan e-money ataupun QRIS.

Nah setelah Rammang Rammang kita bisa melewati Taman Prasejarah Leang Leang. Taman purbakala yang berisi bebatuan purba dan gua gua yang terdapat peninggalan jaman purba. Dulu sih ga bayar tiket ya, cuma bayar biaya parkir motor saja 10.000 rupiah.

Seandainya nanti kami kesini lagi, aku pasti akan lebih memilih menginap di hotel atau pun penginapan sekitar Maros. Strateginya ittenary ini diletakan di hari akhir atau awal sejak kedatangan di Bandar udara Sultan Hasanuddin yang terletak di Maros.

Toraja Hari ke tiga.

Hari ke tiga kami berencana ke Toraja.  bertolak ke Toraja, naik bis malam dari Terminal Regional Daya Makassar. Dulu kami mengeluarkan uang sebesar 250.000/ per orang.

Berangkat pukul 10 malam, tiba di Toraja sekitar pukul 06 pagi. Begitu sampai aku tidak langsung berangkat ke tempat wisata. Melainkan istirahat lebih dulu di penginapan mengingat semalaman tidak tidur di bus. Karena mabuk kendaraan.

Setelah tidur sebentar siangnya kami bergerak mengunjungi Kete Kesu. Tempat ini merupakan perkuburan kuno adat bersejarah. Disini dikuburkan manusia purba sejak 500 tahun lalu.

Di kete Kesu terkenal dengan banyaknya tongkonan yang berjajar. Kalau beruntung kita bisa melihat prosesi Rambu Solo. Sayangnya waktu itu sedang tidak ada prosesi ini.  Di tengah kete Kesu sendiri ada banyak toko toko lokal yang menjual produk khas Toraja dan bisa dijadikan sebagai oleh oleh. Di sekitar sini juga banyak terdapat penginapan dan rumah makan.

Mengingat kami berangkat sudah siang. Dan menghindari pulang malam. Sebelum petang kami sudah pulang ke penginapan. Dan ternyata ini keputusan yang tepat. Karena kalau malam rupanya suasananya cukup sepi.

Toraja Hari ke empat

Hari ke empat kami mengunjungi beberapa tempat sekaligus. Pagi pagi sekali aku dan suami sudah berangkat menuju negeri di atas awan To Tombi. Rupanya bukan cuma kami yang berpikir pagi pagi harus ke sini. Banyak orang juga yang ternyata sudah hadir disini. Sehingga jalan menuju lokasi ini sedikit macet karena harus gantian.

Sesuai ekspektasi memang indah sekali pemandangan di Negeri atas awan To Tombi ini.  Cuma karena memang sedang musim liburan dan ramai. Harus sabar antri untuk foto di titik spot tertentu.

Liburan cara aku
To tombi

Belum lagi harus antri sarapan. Karena kedai di sekitar area ramai sekali berisi pengunjung yang belum sarapan pagi hari.

Setelah mengunjungi Negeri di atas awan To Tombi, kami pun bertolak ke perkuburan kuno Gua Londa. Hampir sama seperti Kete Kesu. Disini banyak para tetua adat dan orang penting adat di Toraja yang dimakamkan di dalam gua. Makin tinggi derajatnya makin tinggi pula letak kuburannya.

Yang uniknya disini suamiku lupa melepas kunci motor sewa. Untungnya tidak hilang.

Setelah makan siang kami meneruskan perjalanan menuju Tempat Wisata Kalimbuang Bori. Seru banget selain tempatnya indah, di sepanjang perjalanan banyak berdiri tongkonan milik warga.

Liburan cara aku
Kalimbuang Bori

Kalimbuang Bori sendiri merupakan situs wisata berisi hamparan bebatuan besar mirip stonehenge di Inggris. Batu-batu besar atau yang menhir ini merupakan peninggalan zaman purba megalitikum.

Ratusan menhir dengan berbagai ukuran ditancapkan di sebuah lahan berumput dan menjulang tinggi. Oleh UNESCO.

Bulukumba hari ke Lima

Nah malamnya kami pun pulang dan bertolak kembali ke Makassar menggunakan bis, Alhamdulillah kali ini aku tidak mabuk darat lagi. Karena sudah minum obat anti mabuk.

Rencananya setelah dari Toraja kami akan mengunjungi Bulukumba. Berangkat dari Toraja setelah magrib, tiba di terminal subuh. Nah sesampainya di Makassar kami hanya menumpang mandi di salah satu masjid terdekat. Lalu sarapan sebentar di restoran sekitar pantai losari. Karena tepat jam 10.00 kami berangkat ke Bulukumba menggunakan travel.

Ternyata lumayan juga ya jarak tempuhnya. Setelah 5.5 jam diperjalananan. Sesampainya di terminal rupanya masih harus menempuh 1 jam lagi ke penginapan kami di dekat Pantai Bira. Nah berhubung travel ga sampai penginapan. Kami Charter lagi mobil dari terminal ke penginapan sebesar kira kira 100.000 rupiah.

Sampai di penginapan hari sudah menjelang sore. Akhirnya aku dan suami mampir ke pantai Bira yang berada dekat sekali dengan penginapan.

Liburan cara aku
Pantai Bira

Sayangnya kondisi pantainya tidak terlalu bersih. Karena pengunjungnya padat sekali. Di sepanjang jalan ada kios kios kecil menjajakan makanan ringan, oleh oleh maupun cenderamata. Ada rumah makan khas Bira dan banyak minimarket milik warga lokal juga. Untuk makan malam kami membeli nasi bungkus.

Bulukumba Hari ke enam

Pagi pagi sekali kami sudah berangkat menuju pantai bara, seperti biasa, kami menyewa kendaraan roda dua untuk berpergian. Oia lokasi pantai bara tidak terlalu jauh dari penginapan. Tidak dikenakan tiket masuk. Hanya kena biaya parkir.

Liburan cara aku

Pantai Bara masih sepi dan sangat bersih. Bakalan seru kalau main drone atau bawa anak kecil. Sayangnya disini biaya ke kamar mandinya mahal. Karena air bersih cukup langkah disini. Biasanya air dijual dengan satuan tangki. Makanya biaya mck cukup tinggi di pantai bara.

Setelah puas main air di pantai bara. Suamiku mengajakku ke tebing appalarang. Tebing ini merupakan wisata hits dan terkenal di Bulukumba. Tiket masuk waktu itu masih murah hanya 5000 per orang dan 5000 untuk biaya parkir motor.

Tebing appalarang emang bener bener bagus. Cuma kalau mau kesini harus siap fisik. Karena daerahnya lumayan berbukit naik dan turun.  Ada kolam kecil juga di bawah sekali. Banyak pengunjung yang bermain air. Sayangnya aku tidak membawa pakaian ganti jadi ya tidak bisa ikutan main air.

Wisata yang ditawarkan di tebing appalarang lebih ke wisata alam. Karena memang viewnya sungguh indah sekali.

 

Dalam perjalanan pulang, kami sempat mampir lagi ke beberapa pantai. Semuanya free tidak dikenakan biaya masuk. Pokoknya puas banget. Main di pantai seharian ini. Sebelum magrib kami pun pulang ke penginapan.

Bulukumba hari ke tujuh

Di hari ke 7 ini masih seputar pantai. Bahkan aku kembali lagi mengunjungi pantai bara. Kemudian ke tebing marumasa dan beberapa pantai lainnya. Namun ada beberapa tempat yang tidak jadi dikunjungi karena masalah teknis.

Ya motor yang kami sewa itu ternyata dapatnya motor tua yang tidak kuat nanjak tebing. Sedangkan beberapa spot tujuan kami letaknya di tebing tinggi dan perlu kendaraan yang kokoh. Aih sayang sekali ya.

Semoga bila suatu hari nanti bakal kesana lagi. Tentu saja harus dengan perencanaan yang lebih matang. Mengingat nanti bakal ajak anak kami yang sekarang sudah terlahir ke dunia. Bila dulu aku dan suami memilih penginapan biasa ala backpacker.

Liburan ala aku
Penginapan ala backpacker gitu

Tentu saja nanti bila mengajak faqih.  Kami harus lebih memperhatikan kenyamanan dan keamanan saat Travelling.  Nah kalau mau cari hotel yang nyaman tentu saja traveloka jagonya.

Mari pulang marilah pulang.

Hari ke 8 kami pulang dari Bulukumba ke Makassar, hampir tidak sempat mampir kemana mana lagi selain sekedar membeli oleh oleh di toko oleh oleh di sekitar pantai Losari. Mengingat durasi keberangkatan pesawat dari Bandara Sultan Hasanudin cukup mepet.

Liburan cara aku
Toko oleh oleh Makassar

Alhamdulillah perjalanan ini menjadi salah satu perjalanan yang cukup menyenangkan dalam momen hidupku. Kalau orang bilang ngapain liburan jauh jauh. Sudahlah nggak usah didengarkan ikuti saja kata hatimu. Selagi ada waktu, kesempatan, punya dananya.. cus pergi saja.. yes #Lifeyourway. So kapan kamu mau ke Sulawesi Selatan?

 

 

 

 

12 Comments

  1. Pemandangan Kalimbuang Bori cakep mbak Fik.
    Asik juga ada itinerary ke Makassar yang lengkap. Dan noted banget yang momen cari sarapannya biar gak ngantre hehe

  2. Masya Allah … Mbak Fika ternyata sudah berlibur ke kota saya (Makassar) …. luar biasa itu perjalanan dari Toraja ke Makassar lanjut ke Bulukumba, Mbak …. kalau saya mungkin memilih tidur dulu, besoknya baru lanjut 🙂

  3. Wah samaan aku pun pengen ke Rammang rammang dan Toraja andai ada rezeki ke Sulsel mbak. Selain tentu aja mau ke Makassar buat mengunjungi nenek suamiku.
    Sayang blm keturutan juga nih menginjak Sulsel.
    Makanya kalau ke sana kudu lamaan dikit supaya bisa mengunjungi banyak lokasi ya dan mengcapture memori yaaa

  4. Wah sulawesi indah sekali mb fikaa..makanan khas daerah sana juga pasti enak2 ya mupeng bngt liat foto2nya jadi mau ksana jgaa

  5. Sulawesi Selatan banyak sekali tempat wisata alam dan selalu melibatkan sejarah dan masa lalu.
    Rekomend banget bagi yang ingin travelling, selain menggunakan Traveloka juga panduan membuat itinerary yang padat seperti artikel kak Fika ini.

  6. Wah, puas juga mba 7 hari dah menjelajah destinasi yg indah dan ikonik di Sulawesi Selatan. Aku blom kesampaian nih ke sana, sempet ada planning ke Toraja tp karna 1 dan lain hal jadi urung ga jd. Semoga aja next bisa kesampaian

Leave a Reply to Agung Han Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *