Bersama Bergerak Berdaya Kembalikan Alamku Seperti Dulu


“Mama main” Faqih anakku yang baru berusia 21 bulan itu sudah sedari tadi gusar. Ia bosan di rumah saja. Pingin main keluar. Main pasir, lari lari di taman, main sama kucing.

“Lihat itan ma” Ujar faqih lagi yang memang sudah pandai berbicara itu. Terus terang Faqih, mama nih galau banget. Pengen ajak kamu main keluar. Tapi cuaca sedang tidak bersahabat. Selain suhunya yang makin bertambah. Kabarnya efek sinar ultravioletnya juga tidak main main.

” Main di rumah aja ya faqih”
” Ga mau, mau main” Jawabnya lagi.

Huft lelah hayati. ” Di luar panas nak.. Nanti deh kalau sudah agak dingin ya”

” Topi ma” Jawabnya lagi. Mungkin maksudnya pakai topi saja ma. Biar tidak panas.

Iya nak mungkin kamu ga papa. Tapi hati mama yang panas nanti faqih. Kalau denger omongan ibu ibu yg lewat dan lihat kamu main panas panas.

” Ya ampun bu.. Panas panas begini anaknya diajak keluar” Ya pernah sih dikomenin begini. Padahal waktu itu masih pukul 10 pagi. Tapi panasnya sudah kayak jam 1 siang.

Huft ya begitulah bu ibu, kata orang orang sih sekarang bumi sedang mengalami pemanasan global. Ga tanggung tanggung, menurut para peneliti suhu di bumi akan menembus ambang batas 1.5 derajat celcius untuk pertama kalinya dalam sejarah.

Bahkan kemungkinan sebesar 66 persen ini akan terlewati antara sekarang hingga tahun 2027.

Oh tidak dapat kubayangkan. Bagaimana nasib anakku dan anak anak lainnya yang kehilangan kebebasan bermain di luar ruangan hanya karena suhu bumi yang makin meningkat.

Ah Bu main di mall saja Bu.. kan banyak itu tempat bermain yang penuh dengan mainan stimulasi. Pernah sih disarankan begini.

Iya bisa aja sih. Nggak disuruh juga anakku tiap bulan main ke tempat permainan seperti itu. Tapi kan tidak bisa setiap hari. Selain anak anak pasti bosan. Bapaknya pun bukan Sultan. 150 ribu sebulan sekali ya nggak apa apa. Kalau setiap hari? Hancur Periuk nafkah.

Yang menarik itu ya, seorang Professor dan merupakan dokter anak yang sudah senior bercerita tentang anak anak yang tinggal di pelosok desa. Kalian ingat anak anak laskar pelangi? Mereka pintar dan cerdas padahal tidak main dengan mainan mainan mahal. Mereka main dan belajar langsung dari alam. Syaraf kakinya bersentuhan langsung dengan tanah, pasir, rumput dan lumpur. Tangan mereka puas bermain dengan tanaman dan pepohonan yang rimbun. Udara bersih bisa mereka hirup dengan sepuasnya. Tanpa takut kena pneumonia.

Nah aku pun maunya begitu. Dari umur sebulan faqih udah terbiasa keluar rumah. Main di taman. Menginjak rumput. Melihat burung burung gereja yang hilir mudik di atas pepohonan . Melihat ikan ikan di selokan.

Sayang sekali kalau kebiasaan baik ini jadi terhalang karena panasnya suhu bumi yang nggak bisa diajak kompromi.

Kenaikan suhu bumi menjadi salah satu bukti efek perubahan iklim. Selain itu ya masih banyak efeknya. Kebakaran hutan, banjir bandang dan masih banyak lagi.

Pokoknya buanyak sekali, tapi pasti kita semua langsung merasakan efek yang satu ini kan? Kenaikan suhu bumi.

Nggak bisa dibiarkan ya kan Bu ibu. Masa mau terus menerus begini. Makin lama makin panas. Makin malas keluar rumah. Karena itu lah kita harus #BersamaBergerakBerdaya untuk mengurangi dampak perubahan iklim.

Dengan melakukan hal hal sederhana yang bisa kita lakukan dari rumah. Yang penting kompak. Supaya kegiatan #untukmubumiku ini dapat berhasil dan memberikan efek nyata..

Beberapa hal sederhana yang dapat kita lakukan di rumah untuk membantu mengurangi dampak perubahan iklim diantaranya.

1. Mulai menggunakan transportasi umum. Dan hanya menggunakan kendaraan pribadi untuk hal hal yang sangat urgent.

Mengingat penyebab yang paling banyak pada global warming ini adalah tingginya emosi karbon. Menggunakan transportasi publik merupakan hal yang sangat bijaksana.

2. Bila harus menggunakan kendaraan pribadi, gunakan BBM yang lebih ramah lingkungan. Syukur syukur bisa mengganti kendaraan ke jenis listrik.

3. Matikan lampu saat tidur di malam hari. Selain efektif mengurangi emisi karbon. Tidur dengan lampu yang temaram/gelap juga dapat terasa lebih nyenyak.

4. Membuat rumah dengan plavon tinggi dan jendela jendela besar. Supaya aliran udara dan panas lebih baik. Sehingga tidak perlu banyak memasang alat elektronik termasuk AC di dalamnya.

5. Menanam pohon atau tanaman di halaman rumah. Akar tanaman turut membantu mengikat air di dalam tanah. Dedaunan dari rantingnya memberi keteduhan.

6. Membuang sampah pada tempatnya untuk masyarakat perkotaan sepertinya sudah biasa. Tapi memilah sampah sebelum dibuang dan melakukan 3R terhadap barang barang yang tidak terpakai menjadi hal yang lebih bijaksana

Salah satunya adalah sampah fashion. Mengingat sekarang sampah fashion menjadi salah satu gunungan sampah terbanyak di muka bumi selain sampah plastik

Nah itu sih yang bisa aku lakukan. Karena aku hanyalah seorang ibu rumah tangga. Beda kalau aku jadi bagian dari pemerintah. Penjabat yang berwenang. Tentu mungkin usulanku menjadi lebih serius lagi. Misalkan, membenahi tentang aturan subsidi BBM dan yang para penggunanya. Membenahi transportasi publik menjadi lebih nyaman dan aman. Apalagi kalau bisa gratis jadi membuat orang tertarik menggunakan transportasi publik.

Membuat kebijakan perusahaan yang menggunakan tenaga listrik untuk pabrik pabrik mereka. Kembangkan PLTS dan kurangi pembangkit listrik yang menggunakan bahan bakar fossil.

Berantas korupsi, ini penting banget karena terkait juga pastinya dengan pembukaan lahan dan kebakaran hutan yang tak usai usai kasusnya.

Oke itu saja ide ide yang mungkin bisa aku sampaikan. “Kalau #BersamaBergerakBerdaya versi kalian apa nih? Boleh dong tulis di kolom komentar ya!”

 

6 Comments

  1. Alhamdulillah poin 1, 3, 4 dan 5 pelan2 sudah aku lakukan nih mba fika .smoga hal yang aku lakukan sdikit bnyak bisa mengurangi dampak perubahan iklim yang terjadi

  2. Seperti Mama Yanti, alhamdullillah poin 1, 3,4,5 dan 6 sudah aku eksekusi ne!

    Terutama yang nomor 1, aku baru mengalami sendiri betapa nyaman dan amannya sistem moda transportasi di ibukota Jakarta.

    Kebetulan aku mencoba MRT, KRL, busway dan angkutan umum lainnya.

    Iyes, mari bersama bergerak berdaya kembalikan alamku seperti dulu!

  3. Beberapa hal yang aku lakukan ini juga sama seperti mba. Untuk kehgiatan ke kantor pun aku lebih nyaman untuk gunakan transportasi umum. Lebih murah juga biayanya. Dan matiin lampu juga saat mau tidur

  4. Mematikan lampu saat tidur atau sedang tidak dipergunakan ini saya lakukan selalu. Sayang anak saya masih takut gelap. Jadi kerasa sayang aja masih menyala lampu gitu padahal gak dipakai kan ya

  5. Nah iniii.. saat ini ktia sedang berjuang beneran mengurangi emisi karbon,
    dan itu … ahaaaa anda benar : susah, karena menyangkut habit dan ekosistem yang sudah terbentuk

    semoga kita semakin bisa bersama, bergerak dan berdaya untuk mengembalikan kesegaran udara ini, aaamiiiin

Leave a Reply to Okti Li Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *