Gaungkan Indonesia Bebas Kusta Bersama Babinsa dan PKK

Apakah sekarang masih ada kusta di Indonesia? Tanyaku dalam kolom live chat waktu mengikuti talkshow ruang publik melalui live youtube KBR Indonesia.

Mengejutkan sekali informasi dari Bang Rizal Wijaya selaku host dalam talkshow tersebut. ” Indonesia masih menjadi peringkat ke 3 di dunia untuk jumlah penderita kusta”

Hal ini sungguh sangat disayangkan. Mengingat di sebagian wilayah Indonesia seperti Jawa bagian timur, Sulawesi, Papua,Papua Barat, Maluku dan Maluku Utara masih terdeteksi angka kejadian kusta.

Sebelum membahas lebih lanjut mengenai isi talkshow. Ada baiknya kita sama sama mengulang mengingat apa itu kusta.

kusta merupakan penyakit infeksi dan menular yang disebabkan oleh kuman bernama Mycobacterium leprae.

Adalah dr. Gerhard Armauer Hendrik Hansen, seorang ilmuwan dari Norwegia yang pertama kali mengidentifikasi kuman Mycobacterium leprae pada tahun 1873. Itu sebabnya, kusta dikenal juga sebagai lepra dan tercatat sebagai salah satu penyakit tertua dalam sejarah.

Kuman Mycobacterium leprae dapat menular melalui kontak langsung dengan penderita (kontak yang lama dan berulang) dan melalui pernapasan dengan masa inkubasi 2-5 tahun setelah kuman masuk ke dalam tubuh.

Informasi lebih lengkap tentang kusta bahkan pernah aku tulis disini tentang kusta.

Yup betul jangan sampai disabilitas karena kusta bisa disembuhkan. Sayangnya proses eliminasi kusta di Indonesia ini menjadi sulit karena banyaknya stigma negatif baik terhadap penyakit ini sendiri. Maupun terhadap penderitanya

Aku pernah mendengar stigma negatif terhadap penyakit ini. Diantaranya kusta adalah penyakit aib. Kiriman, teluh, santet dari orang lain. Dan sangat  memalukan kalau terkena penyakit ini. Jadi banyak keluarga yang menyembunyikan penderita istilahnya dipasung. Tidak dibawa berobat padahal sebenarnya bila ditangani dengan benar penderita kusta dapat disembuhkan.

Memang sangat penting sekali edukasi yang dilakukan ditengah masyarakat luas. Seperti yang dilakukan oleh NLR Indonesia bekerja sama dengan para Babinsa dan PKK.

Talkshow bersama KBR

Berikut informasi tentang Gaung Edukasi Kusta yang dilaksanakan oleh NLR Indonesia bekerja sama dengan para Babinsa dan PKK seperti yang diperbincangkan dalam talkshow KBR bersama narasumber Kapt. inf Shokib Setiadi sebagai Pasiter Kodim 017 Tegal dan Ibu Elly Novita S.KM. MM (Wakil Ketua Pokja 4, TP PKK Kab Tegal).

Babinsa dan PKK giat gaungkan Edukasi Kusta

Seperti yang disampaikan oleh Ibu Elly Novita sebagai wakil ketua PokJa PKK Kabupaten Tegal.

Menurut Ibu Elly, stigma kusta sebagai penyakit yang menakutkan memang masih sangat melekat di masyarakat. Karna itu edukasi sangat berfokus untuk menginfokan bahwa kusta itu bukan kutukan apalagi penyakit turunan.

Kusta bisa disembuhkan, bila ada yang kena tolong segera bawa ke puskesmas, beri obat profilaksis cukup 1 x.

Jangan sampai terlambat ujar bu Elly lagi. Karena kusta bisa membuat mati rasa atau bahkan menyebabkan disabilitas.

Sosialisasi yang dilakukan oleh Ibu Elly di kabupaten Tegal khususnya. Biasanya dilakukan sambil berolahraga bersama. Beliau juga menggandeng tokoh agama dan tokoh masyarakat dengan harapan ucapan mereka dapat dituruti oleh para masyarakat.

Ibu Elly dan Pak Shokib bersama host Bung Rizal Wijaya

Namun memang tidak pernah ada tidak ada batu dalam perjuangan. Bu Elly pun memiliki kendala dalam sosialisasi dan edukasi kusta ke masyarakat.

Stigma negatif bahwa kusta adalah penyakit kutukan dan menular lebih cepat tertanam di pikiran masyarakat. Seperti yang aku tulis diatas. Persis dengan yang disampaikan bu Elly. ” penderita kusta saja malu mengakui dirinya sakit” Bagaimana mau berobat? .

Untungnya bu Elly akan selalu semangat untuk menghilangkan stigma kusta. Selalu semangat menepis berita hoax.

Ditambahkan oleh Pak Kapten Shokib. Dalam Roadshow Edukasi Kusta yang beliau lakukan bersama Babinsa. Babinsa atau bintara pembina desa.

Babinsa ini unsur pelaksanaan Koramil TNI AD, Pos TNI AL, dan Pos TNI AU dan Pos Polri yang bertugas melaksanakan pembinaan teritorial di wilayah pedesaan/kelurahan.

Biasanya 1 koramil mengedukasi hingga 15-20 desa. Mereka bekerja sama bersama Tenaga kesehatan, kader melakukan kegiatan bersama dengan tujuan menyebarkan informasi dan edukasi keseluruh wilayah.

Kapt Shokib

Apa saja jenis edukasi yang dilakukan oleh Babinsa?

1. Masyarakat diajarkan untuk mengenali gejala awal penyakit kusta. Bekerjasama dengan Tenaga kesehatan seperti dari Puskesmas yang hampir tiap Minggu diadakan.

2. Meminta masyarakat untuk segera ke puskesmas jika menderita kusta. Agar segera diobati

3. Dalam setiap kegiatan posyandu disisipkan upaya penanganan kusta

Alhamdulillah dengan adanya kegiatan Gaung kusta bersama Babinsa dan PKK ini memiliki efek yang cukup baik. Dibuktikan dengan berkurangnya penyakit ini di kabupaten Tegal.

Semoga nanti hal ini dapat pula digaungkan di wilayah wilayah Indonesia lainnya yang masih memiliki penderita kusta. Apalagi NLR Indonesia yang merupakan cabang NLR selasu mengupayakan proggres agar Indonesia bebas kusta. Fyi NLR adalah sebuah organisasi non-pemerintah yang didirikan di Belanda pada 1967 untuk menanggulangi kusta.

Agar stigma negatif terhadap penderita kusta dapat di eliminasi. Sehingga besar kemungkinan baik OYPMK maupun penderita dapat hidup berdampingan dengan masyarakat.

Besar harapan untuk Indonesia dapat bebas dari penyakit yang harusnya sudah punah ini. Karena itu aku merasa happy banget dapat menyaksikan talkshow dan mendengarkan paparan mengenai keberadaan Babinsa dan PKK dalam proses edukasi kusta ini.

Semangat Bu Elly Semangat Pak Shokib. Semangat buat kita semua Insya Allah Usaha nggak akan mengkhianati hasil.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *